Honda e:N1 Hanya Dijual 300 Unit di Indonesia, Kenapa?
Dengan jumlah unit yang terbatas, Honda dapat:
1.Menguji minat pasar sebelum memutuskan produksi atau impor dalam jumlah lebih besar.
2.Membangun eksklusivitas bagi e:N1, menjadikannya produk premium yang diminati oleh early adopters.
3.Mengevaluasi kesiapan infrastruktur EV, termasuk stasiun pengisian daya dan layanan purna jual.
4.Menyesuaikan strategi bisnis ke depan, baik dalam hal harga, fitur, maupun model yang akan diluncurkan selanjutnya.
Apakah Honda Akan Menambah Kuota?
Jika respons pasar terhadap e:N1 positif, bukan tidak mungkin Honda akan menambah jumlah unit atau menghadirkan model EV lain. Bahkan, Honda telah mengisyaratkan bahwa e:N1 hanyalah langkah awal dalam strategi elektrifikasi mereka di Indonesia. Ke depan, mereka berencana memperkenalkan lebih banyak model BEV, termasuk jajaran Honda 0 Series yang akan menjadi generasi terbaru mobil listrik Honda.
Dengan semakin banyaknya pabrikan yang meramaikan pasar EV, strategi Honda ini bisa dibilang langkah cerdas. Mereka tidak sekadar melepas produk ke pasar, tetapi juga membangun ekosistem elektrifikasi yang berkelanjutan.
Jadi, terbatasnya unit e:N1 di Indonesia bukan soal Honda tidak yakin, tetapi lebih ke bagaimana mereka ingin memahami kebutuhan pasar sebelum melangkah lebih jauh. Bagi para peminat, memiliki e:N1 bukan hanya sekadar membeli mobil listrik, tetapi juga menjadi bagian dari tonggak sejarah elektrifikasi Honda di Indonesia. (HS)