Honda Bidik Pasar Lombok Timur dan Sumbawa
Shugo Watanabe, Director Honda Prospect Motor (ki-ka) ditemani Thedy Sanjaya, Director Honda Naga Motor meninjau langsung area bengkel.
Baca Juga:Honda Jawab Kebutuhan Konsumen Lintas Pulau
Honda Brio, menurutnya masih menjadi kontributor terbesar, berkat harga yang kompetitif, desain yang diminati lintas usia, serta efisiensi bahan bakar yang cocok dengan karakteristik penggunaan di NTB, baik untuk penggunaan dalam kota maupun antar kabupaten.
Namun bukan hanya city car yang digandrungi. SUV seperti Honda HR-V dan CR-V juga mencatat pertumbuhan konsisten. “Segmentasi SUV mulai naik, terutama karena masyarakat di NTB menginginkan kendaraan yang tangguh namun tetap nyaman, apalagi untuk mobilitas antar daerah dengan kondisi jalan bervariasi,” lanjut Wendy.
Ia juga menyoroti pentingnya lokasi diler baru yang berdiri di jalur penghubung utama Jalan Raya Mataram – Sikur, yang menghubungkan wilayah Lombok Tengah dan Lombok Timur hingga ke Pelabuhan Kayangan, pintu gerbang ke Pulau Sumbawa. Ini adalah titik vital mobilitas barang, manusia, dan tentu saja kendaraan.
“Diler ini berada di lokasi yang sangat strategis, mengcover area yang belum terjangkau Honda Naga Motor 1 di Mataram. Konsumen dari kabupaten-kabupaten timur kini tak perlu menempuh puluhan kilometer hanya untuk servis atau pembelian unit baru,” tambahnya yang diamini Thedy Sanjaya, Director Honda Naga Motor.
Dengan konsep 3S (Sales, Service, Spare Parts) yang lengkap, Honda Naga Motor 2 bukan hanya tempat transaksi jual beli, tapi pusat layanan terpadu. Ruang showroom, area servis modern, hingga gudang suku cadang siap mendukung kebutuhan pemilik mobil Honda, baik pengguna harian, fleet lokal, hingga pelaku usaha yang mengandalkan kendaraan untuk operasional.
Kesimpulannya, Honda tak hanya membangun diler, tapi juga memperkuat fondasi layanan jangka panjang di NTB. Peresmian ini adalah bentuk nyata dari pergeseran peta layanan otomotif tak lagi terpusat di kota besar, tapi mulai menyentuh simpul-simpul strategis mobilitas antar wilayah di Indonesia Timur. (HS)
