Zidane Sapu Bersih Podium Tertinggi Trial Game Dirt Seri 2

Zidane sapu bersih podium tertinggi di dua kals berbeda Trial Game Dirt seri 2, Sidoarjo. Foto; HS

OTOFEEDS.id – Sidoarjo. Debu, sorak, dan lompatan spektakuler kembali mewarnai langit Waru, Sidoarjo, akhir pekan lalu (13–14 Juni 2025). Seri kedua Trial Game Dirt 2025 bukan sekadar panggung adu cepat, tapi menjadi bukti bahwa balap garuk tanah ini telah menjelma menjadi olahraga pertunjukan berkelas, baik dari sisi teknis maupun atmosfer.

Digelar di Lapangan Graha Tirta Waru, sirkuit non-permanen ini menyuguhkan karakter berbeda dari seri pembuka di Semarang. Panjang lintasan mencapai 900 meter, rekor tersendiri di seri ini dengan layout cepat dan agresif, dipadukan dengan obstacle berbahaya seperti double car jump, titian kobra, hingga bigfoot jump. Ini bukan sekadar adu nyali, tapi juga kalkulasi teknis dan stamina.

“Lintasannya panjang, kecepatannya tinggi, tantangan lebih berat dibanding seri sebelumnya. Ini benar-benar uji konsistensi dan presisi,” ujar Jim Sudaryanto, perancang trek sekaligus motor penggerak di balik desain lintasan Trial Game Dirt musim ini.

Zidane Tak Terbendung, Dua Kelas Disapu Bersih

Sorotan utama datang dari Zidane Alnesa, pembalap muda asal Blitar yang tampil garang sejak heat pertama. Dengan ketenangan dan kecepatan nyaris sempurna, Zidane menyapu bersih dua kelas utama: FFA Open dan Campuran Open, sekaligus mengamankan gelar Juara Umum Seri 2 dengan total 97 poin, jarak signifikan dari pesaing terdekatnya.

“Saya senang sekali bisa menunjukkan semua kemampuan terbaik sehingga menjadi juara umum di kandang sendiri,” ungkap Zidane, yang disambut riuh tepuk tangan penonton di malam final.

Pertarungan sengit Zidane dengan Asep Lukman

Di belakangnya, Asep Lukman dan Ananda Rigi membuntuti dengan perolehan 82 dan 78 poin. Namun performa Zidane malam itu, khususnya di heat 2 FFA Open dengan catatan waktu 2:26.667, praktis tak terkejar.

Campuran Non-Seeded: Panggung Pembuktian Bibit Muda

Salah Satu obstacle, Big Foot

Di kelas Campuran Non-Seeded, atmosfer tidak kalah panas. Nama Slamet Bius mencuat ke permukaan sebagai pemimpin klasemen, menunjukkan bahwa regenerasi pembalap di Trial Game Dirt tetap hidup. Dibelakangnya, Athaya Sena dan Trafindo Dwi Maherano melengkapi podium, menegaskan bahwa kompetisi di level non-seeded tak kalah sengit dibanding kelas utama.

Sportainment Kelas Festival, Tapi Penuh Mutu

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *